WONOGIRI – Cakrawala8.com
Ratusan warga Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, dari Paguyuban Tali Jiwa dan Wonoharjo Lestari, menghadiri rapat dengar pendapat di DPRD Wonogiri, Senin (14/4).
Mereka menolak rencana pabrik dan tambang semen di Desa Pelem, Watangrejo, dan Wonoharjo, karena ancaman terhadap lahan pertanian dan keguyuban sosial.
Warga Pelem Suprihatin meminta proyek dibatalkan demi ketentraman masyarakat Pracimantoro, pintanya.
Dalam RDP yang dipimpin Ketua DPRD Sriyanto, warga menyampaikan dampak sosial masyarakat pro-kontra yang telah memecah belah warga.
Paguyuban Tali Jiwa, didukung ahli lingkungan seperti Petrasa Wacana, menyoroti risiko kerusakan hidrologi karst, biodiversitas, dan ekosistem yang menopang kehidupan petani selama ini, ujarnya.
Disampaikan, Paguyuban menuntut DPRD mempertahankan lahan pertanian, mencabut izin proyek semen, dan melindungi kawasan karst dari eksploitasi. Kami meminta revisi Perda RTRW 2020-2040 yang dinilai pro-industri. “Kami ingin lingkungan lestari, bukan polusi,” ujar Suryanto Perment, pendamping Paguyuban.
Usai rapat dengar pendapat warga menggelar aksi damai menuju Pendopo Kabupaten Wonogiri, membentangkan spanduk penolakan, namun, Bupati tidak hadir untuk menanggapi. Koordinator aksi, Hanung dan Agus Sartanto, menegaskan pembangunan harus hormati alam dan rakyat, bukan mengorbankan kehidupan petani.
Aksi ini mencerminkan perjuangan warga Pracimantoro untuk menjaga warisan ekologis dan sosial. Mereka menanti respons konkret DPRD dan Pemkab Wonogiri. Penolakan ini juga didukung komunitas lingkungan, memperkuat seruan moratorium tambang di Pulau Jawa demi kelestarian alam. (Red)